Kebahagiaan yang berujung Kesedihan
Tidak ada rumah mewah nan megah bertingkat dikawasan elit, mobil mewah, baju mahal, perhiasan dan harta berlimpah, tetapi hanya rumah sederhana yang dipenuhi dengan kebahagiaan dan kasih Tuhan didalam keluarga kecil, gambaran seperti itu yang dulu kami jalani..
Kasih Tuhan sungguh indah saat itu, kami yang hidup dalam sedikit berkecukupan bisa merasakan apa yang kami mau... Kami yang boleh merasakan bagaimana rasanya bisa jalan², kami yang boleh merasakan bagaimana rasanya makan enak, kami yang boleh merasakan bagaimana rasanya punya sedikit rejeki lebih dari kebutuhan sehari²... Tuhan memberi kami kesempatan untuk bisa dan boleh merasakan semua kesenangan itu..
Kami hanya bisa merasakan sesaat...,kesenangan itu tidak berlangsung lama..,Tuhan menarik kembali semua kesenangan itu, Dia merampas semua kebahagiaan yang kami punya..
Roda berputar sungguh amat sangat cepat, tanpa ada peringatan apapun kami langsung jatuh...
Kami di lingkupi oleh segala cobaan berat.
Satu persatu masalah datang menghampiri kami, satu persatu beban persoalan menumpuk di pundak kami hingga terasa sangat berat, satu persatu keadaan yang tadinya jauh dari bayangan kami kini hinggap dan menetap di keluarga kami.
Kami yang sampai terseret² dalam lembah kekurangan...
Kami yang sampai terseret² dalam kecemasan memenuhi kebutuhan sandang pangan papan kami.
Kami yang sampai terseret² dalam lubang kecemasan bertahan hidup...
Hidup jauh dibawah garis sederhana. Itu yang sedang kami coba lalui, kami coba bertahan dengan berserah kepada Tuhan, karna hanya karna alasan Dia lah kami masih sanggup bertahan sampai sekarang.
Aku mencoba kuat dalam setiap langkah hidupku sehari², tidak aku perlihatkan kekecewaanku dengan keadaan ini didepan keluargaku..
Aku selalu mengambil waktuku sejenak menyendiri untuk melimpahkan semua persoalan di hati, beban di pundak ini dengan air mata yang tak henti mengalir membasahi wajah ini.
Tak sanggup ku berbagi ke seseorang atas keadaanku saat ini, hanya dengan air mata aku tumpahkan semua keadaan kehidupanku.
Air mata yang tak henti menetes seakan mewakili perasaan sakit yang selama ini berdiam di hatiku, mewakili gambaran keadaan hati ini yang sebenarnya.
Kami berserah, kami berikan hidup kami seutuhnya didalam tangan Tuhan..,kami pasrah atas apa yang digariskanNya.
Kami jalani semua ini didalam jalan Tuhan, supaya Ia tetap tunjukkan jalan kebenaran kepada kami.
Entah sampai kapan kami harus berada dalam keadaan seperti ini.
Entah sampai kapan kami akan bertahan.
Entah sampai kapan kami bisa bangkit dari keterpurukan ini.
Hanya Dia yang tahu segalanya.
Comments
Post a Comment