Harus berapa kali lagi?

3 kali, 3x sudah saya diperlakukan seperti ini di tempat kerja.

entah harus sampai yang keberapa kalinya saya diperlakukan seperti ini. 

Disaat fisik dan pikiran sudah lelah setiap harinya, ditambah lagi dengan goresan luka batin yang tidak mungkin bisa saya lupakan.

Saya bergabung di perusahaan ini masih terbilang sangat baru, tertanggal 2 Mei 2013 saya join dan bertempat di kantor pusat. Saya bekerja di bidang broadcast.

1 minggu pertama masih tahap penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik itu suasana, rekan kerja, maupun dengan pekerjaan itu sendiri yang akan menjadi jobdesk saya.

Semua berawal dari segelintir orang yang sangat tidak punya sopan santun dalam bertutur kata (berucap).

Pekerjaan saya mengharuskan saya untuk terus berhubungan dengan pihak-pihak tertentu, yaitu pihak Control Room itu sendiri.

Sebagai karyawan baru, saya hanya mengikuti aturan main yang sudah berjalan.

Sejauh apa yang saya kerjakan sudah yang terbaik.

Apakah salah bila saya sebagai anak baru bertanya kebagian Control Room mengenai detail dari pekerjaan saya itu sendiri?
tapi apa yang saya dapat? saya dimarahi.
saya flashback kembali apa ada yang salah dari perkataan saya? saya sudah menggunakan kalimat yang baik dan benar.
salah? salah bila saya bertanya?

disitu 2x batin saya tergores. 

Lain halnya dengan yang baru2 ini saya alami.  Saya dilimpahkan pekerjaan yang seharusnya tidak saya lakukan di dalam jobdesk saya.  Tapi saya bisa apa? saya bisa nolak? tidak!
Saya anak baru, saya hanya seorang bawahan yang tidak punya kuasa apa-apa. Nasib!

Ya bohong saja kalau saya mau mengerjakannya dengan hati senang, jujur saja cukup berat hati saya mengerjakannya. 
Lagi dan lagi saya harus kembali berhubungan komunikasi dengan orang Control Room.
dan untuk yang ke-3x nya batin saya lagi2 tergores, sudah bukan marah lagi tapi saya dibentak :'((

Saya hanya penyambung kerjaan, tapi saya juga yang kena imbas gak enaknya. Nasib!

Entah lah harus ada yang keberapa lagi goresan2 selanjutnya?
Entahlah harus bertahan berapa lagi saya disini?
semakin hari semakin tidak ada semangat untuk bekerja, sudah seperti robot (datang-absen-menyelesaikan tugas-pulang) menjalankan hanya sebagai kewajiban semata.

Enough!!