Selamat Malam Jakarta

Selasa 19 Mei 2015
Entah kami (kenapa kami? karena saya tidak sendiri mengalami sederet kejadian ini) malam itu bisa dikatakan sedang kurang beruntung.
Semua kejadian malam itu berawal dari sini.

Malam, itu (selasa malam) saya memang dikejar-kejar dengan waktu karna saya ada keperluan seputar kegiatan OMK Wilayah Yohanes dan OMK Wilayah Lukas PRRJ, yang tempo lalu sudah dilakukan survey oleh tim advance.


Karna hal tersebut saya yang sedari awal pulang kerja menggunakan jasa angkutan bis, kali ini saya memutuskan pulang kerja menggunakan jasa angkutan kereta listrik guna mempersingkat waktu perjalanan pulang saya sampai di rumah. Masih seputar penggunaan jasa angkutan kereta listrik di Jakarta, saya naik mulai dari stasiun sudirman. Daaaannn ini kali pertama saya naik kereta dari stasiun sudirman di jam hectic pulang kantor. Eng ing eng.... pemandangan apa yang saya dapatkan, WOW penuuuuhhh banget. stasiun sudirman dipenuhi oleh lautan orang. Sempat bingung karna gak tau harus naik dari jalur yang mana untuk arah saya pulang. Tidak berhenti disitu saja, saya tidak malu dan tidak sungkan untuk bertanya kepada petugas yang bertugas di stasiun sudirman tersebut. Sangking penuhnya, begitu kereta tujuan saya pulang tiba semua berebut masuk kedalam. Untung gak untung, saya bisa berhasil masuk kedalam kereta tersebut, dan gak untungnya saya berdiri penuh sesak. Yang saya amazed, dari kerumunan penuh sesak tersebut orang yang sudah terbiasa menggunakan jasa ini masih bisa memainkan hp nya, wow salut saya.. mungkin karna saya yang baru jadi belum terbiasa yaa.. keren lah! Efisiensi waktu? benar sekali, itu dengan catatan tidak ada hambatan/ganggun pada jalur kereta tersebut.


Sesampainya di stasiun tujuan, saya tidak langsung pulang, saya pulang ke rumah teman saya dengan keperluan mau ke rumah Koordinator Wilayah Yohanes guna membicarakan lebih lanjut mengenai kegiatan yang akan kami jalankan beberapa bulan kedepan. Singkat cerita kami mengobrol cukup panjang lebar oleh Bapak Korwil, penjelasan dan seputar pertanyaan jadi pegangan kita dalam pelaksanaannya nanti. hari semakin larut tidak terasa waktu sudah menunjukkan ± pukul 10:00 pm.

Dari sana kami melanjutkan perjalanan, mengantar 2 teman kami yang ikut bersama kami tadi. Karna saya sedari pulang kantor belum makan, maka saya meminta kepada teman saya untuk menemani saya makan. Dan the story start from here.

Karna sudah malam juga, jadi saya gak tau harus cari makan kemana? teman saya menyarankan mencari sekitaran Depok, oke saya ikut saja. Selagi makan kami ngobrol-ngobrol kesana kemari, seruuu lama gak ngobrol bareng jadi asik aja.. Perut kenyang, ketawa-ketawa puas ahahahhaaa..

Berusaha mencari teman seperjalanan lagi dengan menghubungi yang lain, yeeaayy akhirnya gak hanya kami berdua.. kami berhasil mengajak teman-teman kami sehingga total 5 orang dalam 1 mobil. Rute awal kami, selatan-depok-selatan-timur. itu baru awal permulaan ahahahaa

Setibanya di Kalimalang, teman saya yang punya mobil memutuskan untuk cuci mobil terlebih dahulu di salah satu tempat pencucian mobil langganannya. Emang seru ngobrol ya kalau sudah kumpul, ngalor ngidul kemana-mana yang penting ketawa ngakak ahahahaaa.. sembari menunggu mobil dicuci, teman-teman memesan kopi, saya tidak karna di kantor saya sudah minum kopi hitam apa jadinya kalau malam saya minum kopi hitam lagi? bisa bisa nggak tidur 2 hari 2 malam wakakakakk *agaklebay*


Bingung arah tujuan kami kemana, kami mengikuti arah mobil dan stir kemudi maunya kemana ahahahaa kami masuk tol menuju arah ancol (semula) ditengah perjalanan kami memutuskan tidak jadi keluar di ancol, kami melanjutkan perjalanan entah kemana. Entah karna keputusan kami yang tidak jadi keluar di ancol, tidak berapa lama mobil yang kami jalani menabrak sebongkah balok kayu yang cukup besar sehingga membuat ban mobil depan meledak. 2 asumsi dari kami, 1 hal itu punya truk yang terjatuh (untuk mengganjal roda pada saat turunan ataupun tanjakan) dan yang ke-2 modusnya petugas yang kebetulan sedang bertugas diseberang jalan. Sebetulnya gak mau suudzon (berburuk sangka) kepada siapapun, tetapi namanya sedang kalang kabut jadi apapun yang ada depan mata kami menjadi hal yang tidak masuk akal. Untungnya kami yang berada di dalam mobil (5 orang) tidak terluka satupun, kami selamat dari bahaya yang menimpa kami. Kemudian dengan sigap para petugas (3 orang) menyampiri kami dan mengganti ban yang pecah tersebut dengan ban cadangan yang ada di mobil kami. Tanpa panjang lebar kami begitu selesai langsung masuk ke dalam mobil dan pergi meniggalkan lokasi kejadian tentunya dengan membawa balol tersebut sebagai barang bukti yang sudah merusakkan mobil teman saya.


Perasaaan kaget campur aduk dalam pikiran dan perasaaan kami bergejolak. Tetapi kami lagi-lagi bersyukur bahwa kami ber-5 masih dalam keadaan selamat tanpa kurang satu apapun. Perjalanan pun kami lanjutkan, kembali tanpa arah tujuan pasti. Kami mengikuti kemana arah mobil melaju, entah lewat mana kami berujung keluar di daerah Kota Tua. Kai berfikir rasanya dekat dengan lokasi Muara Angke, kami mencoba untuk mengarah ke Angke. Entah kenapa lagi-lagi kami serasa sulit sekali menuju Angke. Kami mengarah sampai ke Kalideres - Jelambar dan sekitarnya. Kami berusaha melajukan mobil dengan kecepatan yang stabil. Kami tidak sadar bahwa di depan samping kami ada genangan air yang cukup banyak, kami menyangka hanya genangan air kecil dan hanya jalanan yang basah. Tanpa disangka kami lewati itu genangan dan air dengan derasnya menghantam mobil kami. Kami terkejut tidak menyangka akan sebanyak itu air yang ada. Kemudian kami masih sempat tertawa melihat kejadian itu. Tanpa kami semua sadari, dari sebelah kanan ada motor dengan berpenumpang 2 orang yang mepet mobil kami dengan kondisi basah kuyub. o..oww.. kami sama sekali tidak tahu, sama sekali tidak tahu kalau ternyata pada saat mobil kami melintasi genangan itu ada sebuah motor dengan penumpangnya di pinggir. Kami benar-benar tidak lihat. Mereka pengendara motor tersebut terlihat sangat emosi. Teman kami yang membawa mobil sudah berusaha untuk minta maaf. Tetapi rasanya mereka masih tidak terima. Kami akui emang kami yang salah, tapi kami juga tanpa disengaja melakukan itu. Merasa masih belum terpuaskan dengan permohonan maaf kami, mereka masih terus memepet mobil kami, mereka terus mengecoh jalannya mobil kami. Mereka terlihat sangat emosi sekali, kam i memutuskan untuk tidak memberhentikan mobil, kami sudah memikirkan kedepannya sebab akibat apa yang akan terjadi apabila kami memberhentikan mobil kami di pinggir. Bukannya kami tidak berani, tapi kami justru menghindari adanya keributan yang mungkin akan lebih bahaya lagi bagi semua pihak. Kami berusaha terus menambah laju kecepatan mobil kami, tetapi motor tersebut tanpa mengenal lelah terus mencoba mengikuti kami, sambil teriak-teriak agar kami meminggirkan mobil kami. Kami tetap tidak bergeming, tetapi kami tetap bersikap memohon maaf dari dalam mobil. Dimana ada celah, kami langsung menambah kembali kecepatan laju mobil kami. Dipikiran kami hanya harus menemukan jalan tol, sehingga kami bisa masuk kesana dimana motor tidak boleh masuk area tol. Tidak henti merasa was-was selama perjalanan kami selalu melihat ke arah spion jaga-jaga apabila motor tersebut masih terus mengikuti kami tanpa lelah. Terlihat gigih sekali mereka terus berusaha saat mengikuti dan menempel kami. Kami terus curiga apabila terlihat lampu motor dari spion mobil kami.


Perjalanan pun melaju dengan sangat cepat, akhirnya kami memasuki daerah yang kami sangat kenal. Tetapi bukan berarti kami mengurangi kecepatan kami, kecepatan tetap distabilkan di kecepatan tinggi. Kami hanya ingin cepat menemukan jalan tol. Aaahhh akhirnya yang kami tunggu ada didepan mata. Kami masuk jalan tol. Kami memutuskan berhenti sejenak guna melihat keadaan mobil kami yang sempat dilempar batu kecil oleh mereka pengendara motor tadi. Masih berpihak kepada kami, mobil dalam kondisi yang baik-baik saja. Aaaah kami berfikir, ada apa dengan kami malam itu? 

Kenapa tidak pernah-pernahnya kami mengalami kejadian seperti ini, tapi sekarang kami mengalami kesialan beruntun seperti malam itu. Perjalanan kami cukup panjang. Kami kembali menuju daerah Jakarta Selatan, dimana menurut kami daerah Selatan uadah yang paling aman untuk kami. Kami mengarahkan mobil menuju daerah Tebet guna untuk mencari makan yang tidak kunjung kami temui selama perjalanan panjang itu. Sesampainya di Tebet kami tidak menemukan apa-apa, semua sudah tutup. Begitu saya melihat jam, waktu menunjukkan pukul 3 pagi. No wonder semua sudah pada tutup. Gak tau harus kemana lagi, kami akhirnya melanjutkan perjalanan ke daerah timur kembali sekalian mengantar pulang teman kami. Selama perjalanan akhirnya tercetuslah ide untuk makan di salah satu restoran cepat saji yang buka selama 24 jam. Fiiuuhh kami sekalian beristirahat sejenak disitu. Kami flash back kembali serentetan kejadian yang menimpa kami. Entah untuk melepaskan beban yang ada di dalam diri, kami menceritakan semuanya itu kembali dengan tertawa terbahak-bahak. Sedikit melepas segala gundah ayng berkecamuk di pikiran dan badan kami.

Waktu menunjukkan pukul 4 pagi, waktunya kami pulang dan saya juga harus sampai rumah maksimal jam 5 pagi. Sebetulnya gak ada jam maksimal atau minimal, tapi karna gak enak sama orang rumah dan mengingat hari itu sudah memasuki hari rabu dan saya masih harus tetap masuk kerja jadi saya sendiri yang memutuskan bahwa jam 5 saya sudah harus ada di rumah. Dan benar sesampainya di rumah, mama saya sudah bangun dan melihat saya belum pulang juga, saya dicarinya. kebetulan juga pada saat dicariin, posisi saya sudah ada di dekat rumah.


Benar-benar gak bisa lupa sama kejadian malam itu, baru kali ini saya mengalami kejadian-kejadian yang diluar bayangan saya. Aaahhh benar-benar malam yang panjang sekali. Senang, lelah, deg-degan, lemes jadi satu semua. Ini jadi pengalaman banget buat saya.


Terimakasih teman-teman (Adit - Ando - Andry - Heri) untuk malam panjangnya dan berasa lagi maen film dengan segala adegan dan skenario yang tanpa sengaja disusun. Akan ada apa lagi didepan nanti, we'll see and we'll face it.





Comments

Popular posts from this blog

Santa Perawan Maria La Salette

1 Hari di Bogor

ada yang datang, ada yang pergi

Sailing Komodo + Overland Flores

..Selamat Jalan..

..Selamat Jalan..

1 Hari Menjelajah Purwakarta

Habemus Papam!

ODT - Via Ferrata Gunung Parang