Cerita Papandayan


When  :  31 July - 2 August 2015
Where :  Mount of Papandayan


ini kali pertama saatnya saya mencoba petualangan baru, naik gunung ahahahaha 

pertama kali dalam hidup saya mencoba kegiatan naik gunung ini dan hasilnya, sampai saat ini masih merasa gak mau lagi alias kapok.

ceritanya seperti ini..
pukul 20:00 tepat kami sampai di terminal kampung rambutan, dimana lokasi tersebut adalah meeting point keberangkatan kami. Rencana awal yang akan berangkat pukul 22:00 ngaret menjadi pukul 00:00 dikarenakan menunggu dari panitianya yang membawa tenda.

pukul 00:00 kami berangkat dari terminal kampung rambutan menggunakan bis menuju  guntur, terminal garut. Kami tiba kurang lebih pukul 05:30 pagi dan berkumpul di masjid yang ada didekat terminal, sekalian untuk bersih-bersih.
di terminal inilah tragedi kupluk saya hilang, tepatnya jatuh dan gak sadar kalau kupluk itu jatuh.

pukul 06:00 kami meninggalkan masjid dan naik angkot charteran menuju tempat pendakian. Sesampainya di tempat pendakian awal, kami lanjut menggunakan mobil pick-up untuk masuk ke kawasan papandayan itu sendiri.





Sesampainya di kawasan utama pendakian, kami kumpul briefing mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan selama pendakian.. diharuskan berkelompok, tanpa meninggalkan kelompoknya, saling bantu, dan lain sebagainya.





dengan tas berat dipunggung saya mulai berjalan sedikit demi sedikit mendaki.  1/4 perjalanan pendakian saya masih sanggup, selanjutnya? jangan tanya nafas mulai tersengal-sengal, jantung berdebar cepat, keringat dingin. (efek gak pernah olahraga sama sekali sebelumnya, dan nekat mau naik gunung). Selama perjalanan pendakian sebentar-sebentar saya istirahat karna nafas saya yang sudah sangat gak kuat. Tetapi dalam hati saya membulatkan tekad saya bahwa saya bisa sampai atas, saya sanggup. Dengan tergopoh2 saya melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di pos tempat peristirahatan.

Sejenak kami istirahat, disaat itulah kesempatan saya untuk mengatur kembali nafas dan fungsi kerja jantung saya. Cuaca cukup panas, berdebu, tetapi udaranya dingin. Tubuh saya tidak cepat menyesuaikan dengan kondisi sekitar.





Perjalanan kembali dilanjutkan, kali ini saya sudah benar-benar tidak kuat untuk membawa tas saya sendiri, akhirnya tas saya dibawain oleh teman. Padahal sudah tidak bawa tas tetapi masih berat juga nanjak bawa badan sendiri. hadeuuhh...
Sedikit demi sedikit saya beranikan diri untuk terus menanjak. Tanjakan semakin curam, semakin perlahan saya untuk mendaki sampai ke atas. Dengan bermodalkan istirahat dan istirahat lagi, saya bisa juga sampai di tempat yang namanya hutan mati.

Sungguh indah memang pemandangan yang dilihat.. walaupun hanya baru papandayan saja tetapi sudah berasa berada di ketinggian diatas awan. Dari hutan mati kami masih melanjutkan perjalanan menuju lokasi tempat didirikannya tenda. Jarak tidak sejauh saat dari pos 2 ke hutan mati, kami sampai di tempat perkemahan. Dari situ saya mulai lega, saya merasa senang.. akhirnya sampai di tempat tujuan.





Kami istirahat sejenak, kemudian kami mencari lokasi untuk mendirikan tenda. Sampai dengan malam hari kami hanya istirahat dan menikmati suasana disekitar tempat tenda. Suasana sangat ramai, banyak pendaki yang berdatangan dan mendirikan tendanya masing-masing. Malam pun datang dan semakin larut, api unggun dinyalakan. Hangat dari api unggun cukup membuat badan terasa hangat.

Minggu pagi kami bangun, kami berangkat ke tegal alun, padang edelwise.. saya agak shock waah nanjak lagi.. mulai saya khawatir, sanggup gak saya? tetapi lagi-lagi saya memberanikan diri untuk menyanggupi diri saya sampai di tegal alun. Sayang rasanya sudah sampai atas tetapi tidak ikut menjelajah ke tempat lainnya. Dan ketakutan saya beralasan, sedikit lagi sampai di atas, ada tanjakan yang sangat curam. Luar biasa rasanya! Luar biasa deg-degan 
Saya harus bisa, dan akhirnya bisa dan sampai ke atas. pemandangan yang lebih indah didapat di atas sana, padang edelwise (meskipun tidak rimbun, tetapi setidaknya indah).






Menghabiskan waktu di sana dengan bermain-manin, foto-foto, membuat video. Seru, kekompakan dan kebersamaan semakin terasa dan semakin akrab. Tidak dalam waktu yang lama, kami harus kembali turun untuk bersiap-siap pulang ke Jakarta.

Kami kembali ke tempat tenda kami, packing persiapan pulang, makan pagi, kemudian beres-beres tenda dan kembali melakukan perjalanan turun. Kali ini tanpa membutuhkan waktu yang lama, kami bersama-sama berjalan turun melewati jalur penurunan yang berbeda dari jalur pendakian kami. Kami menggunakan jalur cepat, alhasil kami pun hanya membutuhkan waktu sebentar untuk turun.

Senang dan puas bercampur aduk rasanya dalam hati bahwa akhirnya kami sudah kembali di pos pertama saat awal sekali pendakian. Kami istirahat sejenak sebelum melanjutkan kembali perjalanan kami menggunakan mobil bak untuk turun ke kota.

Perjalanan dan kegiatan naik gunung ini merupakan hal yang sangat baru untuk saya. Pengalamannya luar biasa, gak bisa dilupakan cerita perjalanan ini. Entah dikemudian hari apakah saya akan explore gunung lain atau cukup sampai disini saja? tidak ada yang tau...

1 hal yang sangat saya senang dari trip kali ini disamping pengalaman, tentunya teman-teman baru satu grup dan para leaders yang asik dan bisa saling akrab. kalian keren, kalian luar biasa! Senang rasanya bisa mengenal kalian semua. Sampai di trip berikutnya kawan.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Santa Perawan Maria La Salette

1 Hari di Bogor

ada yang datang, ada yang pergi

Sailing Komodo + Overland Flores

..Selamat Jalan..

..Selamat Jalan..

1 Hari Menjelajah Purwakarta

Habemus Papam!

ODT - Via Ferrata Gunung Parang